Rise My Life, Shine My World

                          http://www.tripriau.com/Upload/20151020193911.jpg
  Di dunia ini, bahkan di belahan planet manapun, tidak ada yang suka dengan yang namanya menunggu, bukan? Hal itulah yang aku alami. Bisa dibayangkan menunggu dalam satu minggu penuh. Menanti kabar dari sahabat lamaku itu. Bisa dibilang, dia jugalah cinta pertamaku saat di bangku sekolah dasar. Hehe. Ya, kalian pasti tahu dan merasakan bagaimana jatuh cinta untuk pertama kalinya. Meskipun orang-orang dewasa mengatakan bahwa cinta anak dibawah umur ini adalah cinta monyet, tapi aku tidak pernah merasa mirip seorang monyet. Sebab, teori Darwin pun tidak terbukti mengatakan bahwa manusia, nenek moyangnya adalah monyet di dalam buku The Origin Of Spesies nya. Hehe, baiklah aku tidak akan membahas monyet disini.

   Kalian tahu, setelah sekian lama menanti ponsel untuk berdering. Menanti media social untuk bergetar. Menanti hati untuk bergemuruh. Sekalut itulah perasaanku, saat tiba harinya dimana ia berjanji akan bertemu denganku. Kami telah terpisah sejauh puluhan kilometer. Hingga pada akhirnya kami kembali bertemu di media social dan kembali menjalin persahabatan (baca:cinta). Ah, aku tidak berani mengatakan apa yang kami jalani ini sebagai cinta, karena hal ini begitu absurd untuk dijelaskan. Sebab apa? Sebab dari bibirku dan dari bibirnya tidak pernah sama sekali berucap kata cinta.

    *treng..treng..treng* akhirnya ponselku berdering. Tertulis dengan jelas disana ‘Dhina’. Wow, hatiku terasa bergemuruh saat melihat layar handphone ku. Segera kuangkat tanpa banyak basa basi, kira-kira beginilan percakapan kami. Dhina: “Assalamu’alaikum dik. Ntar sabtu siang kita ketemu di MP ya. Yang dijalan Sudirman.” Dicky: “Wa’alaikumsalam. Mal Pekanbaru kan Dhin?” Dhina: “Iya Dik.” Dicky: “Okedeh,” Dhina: “Assalamu’alaikum” Dicky: “Wa’alaikumsalam”.

     Sabtu siang aku berjalan dengan langkah hebat dari parkiran menuju sebuah tempat duduk yang ada di lantai dasar Mal Pekanbaru. Sejujurnya selama beberapa tahun, inilah kali ketigaku mengunjungi Mal serba mewah yang ada di jantung Kota Pekanbaru ini. Banyak orang yang melalu lalang kesana kemari. Ada yang membeli segala keperluannya bahkan ada yang hanya melihat-lihat saja alias cuci mata. Juga anak-anak gaul yang ada di Ibu Kota Provinsi Riau ini datang hanya sekedar untuk nongkrong di dalam Cafe yang menjamur di dalam Mal Pekanbaru ini. Dan terlihat juga para wanita yang memang di kodratkan untuk menjadi seorang pembelanja datang mengunjungi berbagai pusat Fashion yang tersedia di dalam Mal Pekanbaru ini. Mal Pekanbaru memberikan segala hal yang dibutuhkan. Di lantai dasar tempat aku sedang menanti Dhina ini juga banyak sekali menjual berbagai aneka produk handphone. Mulai dari yang paling canggih hingga yang biasa aja. Mulai dari yang paling murah hingga yang sangat mahal.

   Tiba-tiba saja ada yang menutup mataku dari belakang. Aku berfikir, ini pasti Dhina, namun aku hanya terdiam saja menanti tangan yang menutupi mataku ini untuk terlepas dari wajahku. Setelah kunanti, tiba-tiba saja aku terkejut bukan kepalang. Ternyata dia adalah Rheza, sahabatku saat aku masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. Kami bersahabat sangat karib dahulu, namun tiba-tiba saja dia pindah bersama kedua orang tuanya tanpa kuketahui sebabnya. Sejak saat itu kami tidak lagi berkomunikasi. Hingga saat ini, aku kembali bertemu dengan Rheza, bahkan lengkap dengan kedua orang tuanya. Aku memeluk Rheza, melepas kerinduan dengan sahabat lamaku ini. Dan menyalami kedua orangtuanya satu persatu. Selepas itu, kami pun berbagi cerita dengan sahabat lamaku ini.

   Tiba-tiba dari jauh aku melihat Dhina melambaikan tangannya ke arahku. Ternyata Dhina juga mengenal Rheza, sebab saat SMP dulu mereka berada di sekolah yang sama. Wah, seperti sinetron saja ya kisah ini. What the perfect experience. Akhirnya kami saling berbagi cerita hingga akhirnya setengah hari berlalu dengan indahnya di dalam Mal Pekanbaru ini. Menemukan sahabat yang sangat aku rindukan. Dan menemukan dia yang sangat aku cintai. Mal Pekanbaru adalah saksi dari berbagai kejutan-kejutan indah yang Tuhan berikan. Mal Pekanbaru Rise My Life and Shine My World.

#Mal Pekanbaru #12thAnniversary #Rise&Shine #PusatHandphone #PusatIT #PusatFashion

  http://www.malpekanbaru.id

10 Penggosib:

  1. #bercanda
    ternyata dhina dan rheza telah menjalin hubungan, hatiku hancur berkeping-keping, sejak saat itu aku trauma ke mal pekanbaru :v :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha gak ada kayak gitu ceritanya doh non :3

      Hapus
  2. Salut dengan ceritanya, meskipun ini cerita yang mungkin sedikit sedih tapi keren :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih han :D sering sering main ke blog ini yah

      Hapus
  3. Wah menarik ceritanya, Aku suka alur ceritanya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe maksih mas andri. sering berkunjung ya (y)

      Hapus